Desa Cijemit merupakan salah satu Desa diwilayah Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan. Nama Desa Cijemit diambil dari kata "Cijimat", kata Cijimat sendiri berasal dari nama air sumur yang terdapat di hutan Beulak Peundeuy. Konon katanya, air sumur tersebut terkenal dengan nama air jimat (Cijimat), sehingga dari situlah asal mula nama Desa Cijemit terbentuk.
Berdirinya Desa Cijemit tentunya tidak lepas dari adanya tokoh terkemuka pada zaman tersebut, "Sesepuh Dayeuh Cijemit" yang bernama asli Citra Lengis atau yang sering disebut Abah Kemit, merupakan tokoh terkemuka yang berperan penting dalam berdirinya Desa Cijemit, penyebaran agama islam serta kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Desa Cijemit. Beliau adalah seorang tokoh yang erat kaitannya dengan lahirnya Desa Cijemit. Sejarah berdirinya desa Cijemit secara utuh tidak ada yang mengetahui adapun cerita dari warga bahwa berdirinya Desa Cijemit itu pada tahun 1827.
Berikut ini adalah nama-nama yang pernah menjadi Kuwu (Kepala Desa) di Desa Cijemit :
- Bapak Kuwu Empleng dari Galuh, pada waktu itu letak desa masih berada di Bulak Peundeuy dan nama desa belum di ketahui
- Bapak Kuwu Ence dari Galuh merupakan penerus dari Bapak Kuwu Empleng, lokasi desa masih di Bulak Peundeuy dan nama desa belum di ketahui
- Bapak Kuwu Demung Mukidam dari Cirebon , letak desa masih berada di Bulak Peundeuy dan nama desa belum diketahui. Dikisahkan bahwa Bapak Demung Mukidam datang dari Cirebon ditemani oleh seorang tokoh yang bernama Abah Kemit untuk menyebarkan agama Islam
- Bapak Kuwu Emon . Beliau adalah yang memindahkan desa dari Bulak Peundeuy ke lokasi sekarang, dikisahkan bahwa pemindahan pedukuhan/desa itu karena menyebarnya wabah penyakit dan memberi nama desa yang baru di tempati sekarang itu dengan nama Cijimat dan di kemudian hari di ganti menjadi desa Cijemit.
- Bapak Kuwu Dawuh
- Bapak Kuwu Semat
- Bapak Kuwu Omo
- Bapak Kuwu Parmu
- Bapak Kuwu Markis Wiradinata
- Bapak Kuwu Sukarma/ K. Prawiradinata
- Bapak Kuwu Murad Sumadinata
- Bapak Kuwu Umar Wiradinata
- Bapak Kuwu K. Martawinata
- Bapak Kuwu Yaya Cahyadi bin Bapak Markis Wiradinata
- Bapak Kuwu Iman Nugraha bin Bapak Sukarsa / Warman
Kini di tahun 2024 ini Desa Cijemit sudah berumur 197 tahun dan Kuwu ( Kepala Desa ) Cijemit adalah Bapak Kuwu Wawan Ruswara adalah kuwu yang ke 16 di Desa Cijemit.
Desa Cijemit memiliki 5 dusun, yaitu Citim (Cijemit Timur), Cibar (Cijemit Barat), Sukasari, Ciloa dan Sukacai. Dua dusun di Desa Cijemit merupakan dua daerah taklukan, adapun dua daerah tersebut yakni Ciloa dan Sukacai. Diantara kelima dusun yang ada di Desa Cijemit, dusun Ciloa merupakan salah satu dusun yang memiliki sejarah paling menarik untuk dibahas. Konon katanya, nama Ciloa berasal dari nama sebuah pohon, dan di Ciloa terdapat sebuah makam keramat di atas bukit konon ceritanya makam tersebut tadinya ada di Cipedes. Karena mayat/jenazah terus ke luar permukaan dan menyebabkan bau tidak sedap, dengan demikian jasad pangeran Untung itu dipindahkan ke bukit yang ada di Ciloa, sebelum itu masyarakat Cipedes berjanji, seandainya jasad Pangeran Surapati Untung itu dapat dimakamkan dan jasadnya tidak keluar ke permukaan lagi. Maka tanah ciloa termasuk ke dalam daerah Cijemit. Pangeran Surapati Untung adalah saudara kandung dari Pangeran Raden Indra Jaya Giri yang ada di Eskot. Dusun Sukacai sendiri merupakan hulu dayeuh Desa Cijemit, sehingga wilayahnya masih termasuk dalam wilayah Desa Cijemit. Sedangkan dusun Sukasari dianggap bagian dari Desa Cijemit pada sekitaran tahun 1947.
Demikian sejarah singkat desa Cijemit yang di ambil dari berbagai sumber cerita rakyat setempat secara turun temurun.