Aya bagja tapi teu daulat, pribahasa sunda ini mungkin yang sedang dirasakan warga desa Cijemit yang mana aliran Sungai Cipedak sepanjang 6,4 Km yang melintas desa Cijemit tak ubahnya bagaikan buah simalakama, di sisi lain sangat bermanfaat untuk masyarakat, tapi ketika musim penghujan datang Sungai Cipedak tak ubahnya seperti harimau yang siap memangsa kapan saja. Banjir, longsor dan pergerakan tanah adalah PR tahunan yang tak henti sislih berganti. Banyak titik rawan bencana di sepanjang aliran sungai, dan jikalau tidak ditanggulangi pada musim kemarau tahun ini di khawatirkan akan tambah parah dan tentunya dibutuhkan biaya yang sangat besar tegas Wawan Kades Cijemit. Subkor Irigasi UPTD SDA Wilayah Sungai menanggapi positif keluhan Wawan tersebut dan pada siang hari tadi langsung meninjau titik bencana yang berlokasi di Dusun Citim yang mana TPT Sungai sepanjang 12 meter dengan tinggi 4 meter itu roboh pada Selasa dini hari tanggal 08 April 2025. Memang betul kondisinya sangat memprihatinkan juga TPT Sungai tersebut sangat vital sebagai penyangga sayap Jembatan Cipedak dan juga di atasnya adalah bangunan SMPN 1 Ciniru, kami hanya berusaha agar TPT tersebut segera di bangun kembali, itu juga kami harus menunggu keputusan pimpinan ucap Suhanan selaku Subkor Irigasi UPTD SDA Wilayah Sungai.